24 Februari 2012

Rajin Versus Malas


Rajin Versus Malas
Oleh : Ud@dIVe~ dRadioman
Enrekang, 28 Januari 2012





 

Bismillaahirrohmaanirrohiim
Assalamua'laykum warohmatullaahi wabarokaatuh


Sahabat kami yang dirahmati oleh Allah ta'ala...

Sesungguhnya k.e.m.a.l.a.s.a.n. bukanlah ciri dari seorang profesional, jika ia (katanya) mengaku demikian. Bagaimana mungkin seorang yang ahli atau menjadi ahli apabila ia merupakan sosok yang MALAS lagi LALAI !?

Hendaknya kita tidak pernah sudi mematuhi ajaran BATHIL yang cenderung menghalalkan segala cara untuk mencapai suatu tujuan. Akan tetapi LECUTLAH DIRI agar senantiasa 'sami'na wa atho'na' kepada prinsip al-Haqq, dimana RAJIN & TEKUN merupakan salah satu ajarannya.

Maka kepada anak-anakku serta generasi muda muslim saya menyarankan, hendaknya kalian 'ringan tangan' untuk melakukan segala hal yang baik dan benar. Mulailah biasakan sejak dini perihal sederhana (minimal) semisal; membereskan barang-barang yang kalian gunakan ke tempatnya semula--membawa piring/gelas kotor yang kalian pakai untuk selanjutnya di cuci--senang membantu pekerjaan orangtua di rumah--bila perlu mencuci/menyeterika pakaian sendiri, dan lain sebaginya.

Semoga dengan begitu anak-anakku serta generasi muda muslim telah mempersiapkan diri bersama salah satu ciri profesional mukmin sejak dini, agar selanjutnya menjadi kebiasaan & kesenangan yang memudahkanmu menempatkan diri menjadi profesional yang sebenarnya.

Allah subhanahu wa ta'ala berfirman, "Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah akan membalas tipuan mereka. Apabila mereka berdiri untuk shalat, mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya' (dengan shalat) di hadapan manusia. Dan mereka tidak menyebut nama Allah kecuali sedikit sekali." (QS. An-Nisaa' {4}:142).

Wallahua'lam bish-showab.



 
Barakallahu fiekum
Wassalamu'alaykum warohmatullahi wabarokaatuh
Buy@dIVe~ dRadioman

Tidak ada komentar:

Posting Komentar