24 Februari 2012

Penyiar Profesional Bukan Sedang Bersiaran !?

Penyiar Profesional
Bukan Sedang Bersiaran !?
(TIPS Buy@dIVe~ dRadio-man Untuk Sahabat Penyiar)
Jakarta, 26 Juni 2011.







Bismillaahirrohmaanirrohiim
Assalamu’alaykum warohmatullaahi wabarokaatuh


Sahabat Penyiar & Komunikator yang dirahmati oleh Allah ta’ala...

Ketika seorang penyiar (bukan sekadar siaran) tapi ia profesional ‘air personality’ yang sedang berada di hadapan mixer—mic—serta perlengkapan siaran lainnya, maka ia TIDAK PERNAH meng-ANGGAP dirinya sedang BERSIARAN. Sebab apabila ia menganggap demikian, maka alam bawah sadarnya akan memerintahkan beragam hal imitasi, dan kecenderungan menjadi pribadi lain yang di anggapnya layak di contoh.

Akibatnya, pikirannya pun harus mengontrol 2 (dua) hal yang sebenarnya tidak perlu terjadi. (1). Memikirkan bagaimana menyamakan diri menjadi pribadi lain yang hendak di contohnya, (2). Mengontrol diri agar jangan sampai melenceng atau tidak sama seperti kelayakan anggapannya. Bukankah dua hal itu telah menyiksa akal dan pikirannya, sehingga ia akan sulit menghasilkan kreatifitas atau mewujudkan prinsip saat ini harus baik dari sebelumnya (al-Hadits).

Akan tetapi seorang profesional ‘air personality’ itu sesungguhnya adalah pribadi yang jujur—berpengetahuan—cerdas—kreatif—aktif—dinamis—serta bijaksana. Inilah yang di maksud dengan ‘be yourself’, tapi bukan sekadar ‘lips sinc’, alias sudah merasa menjadi dirinya sendiri, padahal ia masih di penjara oleh aturan-aturan lain yang bukan datang dari dirinya, sebagaimana di sebutkan dari 2 (dua) hal di atas.

Maka hendaknya cukupkan dan optimalkanlah diri anda bersama prinsip pribadi seorang profesional ‘air personality’ tersebut, yakni menempatkan diri menjadi komunikator yang senantiasa baik dan benar (Haqq).

Selanjutnya, biarkan ‘audience’ atau pendengar yang menganggap anda sedang BERSIARAN, atau ini bukan berasal dari anggapan anda secara psikis. Sebab sesungguhnya anda sedang benar-benar menempatkan diri sebagai komunikator andal yang bertanggung-jawab terhadap profesi—masyarakat—dan akidah anda, sekaligus sahabat sejati bagi pendengar.

Allah subhanahu wa ta’ala berfirman :

Aku menyampaikan amanat-amanat Rabb-ku kepadamu, dan aku hanyalah pemberi nasehat yang terpercaya bagimu.” (QS. Al-A’raaf 68)

(yaitu) orang-orang yang menyapaikan risalah-risalah Allah, mereka takut kepada-Nya dan mereka tiada merasa takut kepada seorang(pun) selain kepada Allah. Dan cukuplah Allah sebagai Pembuat Perhitungan.” (QS. Al-Ahzab 39).

Subhanallah, sungguh PASTI benar Allah dengan segala ketentuan-Nya...




Barakallaahu fiekum
Wassalamu’alaykum wr.wb.
Buy@dIVe~ dRadio-man




 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar